Rabu, 13 Juli 2022

Memahami coolant dan fungsi pada kendaraan

Memahami coolant dan fungsi pada kendaraan - Kita tahu bahwa temperatur pada kerja engine sangat tinggi, jika tidak dilakukan adanya stabilisasi yaitu dengan penyerapan panas maka bisa jadi timbul kerusakan pada engine atau mesin kendaraan. Maka sebagian energi panas yang diubah menjadi enersi mekanis kira-kira 38%, terbuang melalui exhaust gas hampir 42%, dan sisa enersi panas yang dibuang melalui sistem pendingin. Pada umumnya, media pendingin (coolant) untuk membuang panas digunakan air (water).

Air (water) adalah media yang paling baik untuk digunakan dalam sistem pemindah panas, selain mudah didapat, air mempunyai “cooling effect” yang baik. Namun, secara umum air natural mempunyai sifat selalu mengandung zat-zat organik, anorganik, atau zat kimia lain yang dapat mengakibatkan terjadinya endapan (scale) pada permukaan dalam dari sistem pendingin, di samping air sendiri bersifat korosif pada besi atau logam lainnya. Zat-zat yang terkandung di dalam air natural sifat-sifatnya berbeda menurut tempatnya.

Karakteristik Air (Water)

  • Jenis dan Kuantitas Pengotoran
Sodium chlorida (NaCI), garam-garam senyawa antara calcium (Ca), magesium (Mg), iron (Fe), mangan (Mn) dengan chlorida, sulphat, carbonat, nitrat, nitrit, dan zat-zat organik.
  • Pengaruh Asam Carbonat 
Asam carbonat dapat menguraikan senyawa-senyawa sulfida, menghasilkan hydrogen sulfida. Zat ini menjadikan suatu pencemaran dalam air bawah tanah.

  • Daya larut dan mutual reaction dari garam 

Reaksi mutual dari garam-garam sangat mempengaruhi kemampuan air untuk melarutkan zat-zat. Oleh sebab itu, di dalam air garam, zat-zat lebih mudah larut.

  • Kekerasan (Hardness)

Besi (Fe) dan mangan (Mn) pada umumnya terkandung dalam air hanya dalam kuantitas yang kecil. Kekerasan (hardness) terbentuk karena adanya kandungan limestone (CaC03, calcium carbonat), dan magnesia (MgC03, magnesium carbonat). Kekerasan dari air ditentukan dengan banyaknya zat-zat ini yang larut di dalam air. Senyawa-senyawa kimia ini larut dan membentuk scale (kerak) dan endapaan. 

  1. German Hardness 10 adalah indikasi bila 10 gram lime (CaO) dilarutkan dalam 1 m3 air. Suatu faktor CaO/MgO = 1.47 (7.14 gram dari magnesium oxida (MgO) bila ada 10 gram calsium oxida (CaO) digunakan untuk merubah ke lime hardness).
  2. French Hardness 10 adalah indikasi bilalO gram calcium carbonate (CaC03) dilarutkan dalam 1 m3 air. Itu dapat disamakan dengan 0.56 German hardness.
  3. British Hardness 10 adalah indikasi bila 10 g calcium carbonate (CaC03) dilarutkan dalam 0.7 m3 air. Itu dapat disamakan dengan 0.8 German hardness. 

  • Korosif dari pengaruh Air

Jika metal dicelupkan kedalam air, timbul suatu perbedaan electric potential, dan hal ini seperti suatu cell (accu) yang kecil yang menghasilkan arus listrik. Jika ada oxygen terurai di dalam air (peristiwa elektrolisa), ini menyebabkan terjadi peng-oksidasi-an hydrogen, mengakibatkan korosif. Lapisan tipis air yang melekat pada permukaan material komponen mesin akan menimbulkan karat dan mengembangkan korosif.

  • Air yang baik sebagai coolant 
    1. Mengandung tingkat pencemaran/kotoran yang rendah.
    2. Air tawar tidak mengandung garam.
    3. Air dengan tingkat kekerasan yang rendah.
    4. Sedangkan air yang memenuhi standar kualitas: 
      • City water (air ledeng)
        Air Ledeng

      • Air suling
        Proses Air Suling

      • Air yang diolah dengan water treatment atau alat purifying.
        Air dari Water Treatment

Coolant, yang memang sangat identik dengan dunia otomotif, adalah suatu zat yang bentuknya cair atau gas yang biasanya dipakai untuk mengatur suhu suatu sistem kendaraan. Meskipun pendingan kendaraan mobil bisa memakai air, namun coolant jauh lebih efektif. Cairan pendingan pada sebuah kendaraan mobil biasanya memiliki kandungan kalor yang tinggi, tidak memiliki racun dan tidak akan menimbulkan korosi. 

Dengan adanya cairan pendingin, maka perpindahan panas dalam sistem kerja kendaraan bermotor akan berjalan dengan baik. Pengaturan suhu kendaraan sangatlah penting untuk dilakukan, agar mesin kendaraan tidak menjadi overheat. Coolant sangatlah bagus buat kendaraan bermotor karena memiliki beberapa kelebihan dibandingkan dengan air biasa.

Kelebihan Air Radiator yang Perlu Diketahui

Gambar 2 Macam - Macam warna Coolant

  • Punya Kompisisi Bahan Kimia Khusus 

Coolant merupakan cairan yang terbentuk dari air yang sudah melewati proses deionisasi dan proses demineralisasi. Kedua proses tersebut membuat coolant menjadi terbebas dari kotoran yang ada di air dan juga mineral. Jika air sudah bersih, maka ditambahkan juga beberapa bahan kimia khusus seperti corrosion inhibitor dan propylene glicol. Pada dasarnya, propylene glicol berguna untuk meningkatkan kualitas titik didih dari air dan corrosion inhibitor berguna untuk anti karat. 

  • Punya Titik Beku Rendah dan Titik Didih Tinggi

Dengan adanya kandungan propylene membuat tingkat titik didih dari coolant menjadi meningkat dan kondisi ini akan membuat coolant menjadi lebih menyulitkan untuk bisa menguap. Kandungan propylene sangatlah penting, karena bisa membuat sistem pendinginan menjadi terhindari dari kebocoran yang ditimbulkan peningkatan volume saat penguapan. Propylene juga membuat coolant menjadi memiliki titik beku yang jauh lebih rendah. Pada dasarnya memang tidak terlalu berpengaruh pada iklim tropis, namun sangatlah berpengaruh di wilayah yang memiliki cuaca dingin.

Gambar Titik Beku Coolant
Biasanya untuk di daerah yang memiliki perbedaan ketinggian (altitude) terhadap sea level (tekanan atmosfer 760 mmHg) air mendidih pada temperatur 100 C, semakin tinggi tempat misalkan di atas gunung tekanan atmosfer lebih rendah, di bawah 760 mmHg, titik didih air-pun makin rendah, di bawah 100 C. Bila machine beroperasi di tempat yang tinggi, misalkan pada tempat dengan ketinggian 4000 m (Freeport) di atas permukaan laut, titik didih kira-kira 86 C, sedangkan temperatur optimum kerja engine antara 70 C-95 C, maka air radiator mendidih dan menyebabkan engine rusak (overheating).


  • Coolant lebih Stabil

Secara umum, coolant menjadi cairan yang sudah terbebas dari berbagai kandungan bahan kimia yang bisa berpengaruh terhadap baja dalam mesin. Air biasanya masih memiliki mineral dan berbagai kandungan kimia lainnya, sehingga air bisa bereaksi dengan material baja mesin.

Proses deionisasi membuat coolant terbebas dari kandungan asam, oksigen yang bisa menimbulkan korosi dan kerak yang ditimbulkan dari tingginya kandungan kalsium. Dengan proses deionisasi, maka coolant dinyatakan memiliki kandungan yang lebih stabil. 

Peran Radiator dan Pressure Valve
Untuk mencegah cavitasi, titik didih air di dalam radiator tidak boleh dipengaruhi oleh tekanan udara luar, dan selama engine hidup tekanan (udara) di dalam radiator harus lebih besar daripada tekanan udara luar (differential pressure), agar supaya titik didih air naik diatas 100 C. Pada grafik, jika air bekerja pada tekanan sebesar 0.75 kg/cm2 (differential pressure) titik didih air menjadi 115 C, pada sea level. 

Untuk menjaga supaya tekanan udara didalam radiator tidak dipengaruhi tekanan atmosfer, pada radiator dilengkapi dengan radiator valve, yang berfungsi menjaga dan membatasi tekanan (diff. Pressure) dan mencegah terjadi ke-vacuum-an didalam radiator saat engine menjadi dingin. Pada umumnya tekanan didalam radiator dijaga sekitar 0.75 kg/cm2.

Pressure valve berfungsi untuk menahan tekanan di dalam radiator sampai perbedaan tekanan dari tekanan atmosphere (differential pressure menekan presure valve) adalah 0.75 kg/cm2 meskipun temperatur air pendingin naik. Dengan demikian mencegah air pendingin mendidih dan overflowing.

Setelah engine berhenti, dan temperatur air pendingin turun, menyebabkan timbulnya tekanan negatif di dalam cooling system, pressure valve bekerja sebagai Vacuum valve untuk menghilangkan internal stress dan membebaskan tekanan negatif. Raditor cap memainkan peranan yang sangat penting, sehingga perlu dilakukan pemeriksaan (PPM) kondisi dan actuating pressure dari radiator valve, dan ganti segera bila abnormal.

  • Bisa Menyerap Panas

Coolant memiliki kandungan propylene, sehingga bisa menyerap panas dengan baik dan lebih bagus penyerapannya dibandingkan dengan air biasa. Banyaknya kelebihan coolant membuat cairan ini sangat penting untuk diperhatikan.

Share:

Rabu, 06 Juli 2022

Apa fungsi dari Grease ? Pentingkah kita pakai grease untuk kendaraan ?

Fungsi grease pada kendaraan ringan dan berat


A
pa fungsi dari Grease ? Pentingkah kita pakai grease untuk kendaraan ? - Fungsi grease secara umum adalah melumasi dua benda kerja yang terbuat dari logam dan saling bersinggungan atau bergesekan. Namun, ternyata pelumasan bukan satu-satunya hal yang dilakukan oli gemuk. Masih ada tujuan lebih jauh mengapa pelumasan oleh grease sangat dibutuhkan komponen mobil. Berikut fungsi dan tujuan pelumasan komponen kendaraan menggunakan grease.

  1. Membentuk lapisan film lubrikasi di antara dua bidang kontak, sehingga membantu menahan beban kerja dari keausan dan kerusakan prematur komponen mobil. 
  2. Mencegah terbentuknya korosi atau karat pada bearing kendaraan.
  3. Fungsi grease juga termasuk menyerap panas yang ditimbulkan dari gesekan dua permukaan atau lapisan komponen mobil.
  4. Meminimalisir atau menghindari suara bising yang mungkin ditimbulkan oleh gesekan dua permukaan komponen mobil.
  5. Menjadi sistem sealing tambahan.
  6. Mencegah kontaminasi debu dan kotoran yang berasal dari luar agar tidak menempel pada bagian-bagian kendaraan. 
  7. Melekatkan dan melumasi dua bagian mesin kendaraan yang terpisah sehingga tidak menimbulkan kerusakan atau paling parah kebocoran mesin mobil.
  8. Grease tidak mudah mengalir dari dalam bearing, sehingga dapat melumasi untuk waktu yang lebih lama, tanpa menambahkan grease (sebagai pelumas padat).
  9. Grease juga bekerja seperti seal dan dapat mencegah kotoran atau air masuk ke dalam bagian yang dilumasi.
  10. Mempunyai kemampuan melumasi yang baik pada berbagai tempat, misalnya low speed rotating parts, bagian yang menerima beban berat, high temperature, beban kejut dan bagian yang saling bergesekan.
  11. Melumasi bagian yang tidak dioperasikan untuk jangka waktu yang lama tanpa adanya oil film, sehingga mencegah terjadinya karat atau korosi. (sebagai pelindung karat).

Standar kekentalan Grease

NLGI = National Lubricating Grease Institute

Jenis-jenis Grease

Grease berdasarkan fungsinya, secara umum dibagi menjadi 4 jenis :
  1. Grease High Temperature, berfungsi untuk pelumasan elemen yang memiliki temperature tinggi
  2. Grease High Load, berfungsi untuk pelumasan pada beban berat.
  3. Grease High Speed, berfungsi untuk pelumas pada elemen yang bergerak cepat.
  4. Grease Multi Purpose, berfungsi lebih luas sebagai pelumasan terhadap semua elemen.
Bagaimana jika dengan warna grease, apakah dapat kita identifikasi hanya berdasarkan warna grease?
Tentu saja, TIDAK. Karena untuk mengetahui tipe dan fungsi grease Anda / Kamu perlu melihat datasheet atau technical service sheet dari masing-masing grease tersebut. Namun demikian untuk tipe grease yang memiliki kandungan solid lubricant Molybdenum Disulphide (MoS2) umumnya berwarna abu-abu hitam seperti gambar dibawah ini. 



Share:

Selasa, 28 Juni 2022

Fungsi Motor Grader dan Cara Kerja Motor Grader 825A-2

Apa itu Motor Grader serta Fungsi dan Cara Kerjanya - Kali ini kami akan membahas tentang apa saja hal-hal yang berkaitan dengan Motor Grader. Grader atau juga dinamakan Motor Grader adalah alat berat yang dipakai untuk meratakan jalan. Alat berat ini dilengkapi dengan pisau yang berukuran panjang. Pisau inilah yang dipakai di dalam proses meratakan jalan.

Apakah Motor Grader dapat digunakan untuk jalan yang beraspal? Tentu saja bisa. Untuk keperluan jalanan beraspal, grader dapat dipakai di dalam menyiapkan landasan. Dengan begitu, permukaan datar yang ada pada aspal dapat dilapisi. Fungsi lain dari grader adalah bisa digunakan dalam membentuk landasan dari fondasi tanah. Beberapa fungsi lain dari Motor Grader yaitu: membuat parit dan meratakan permukaan miring pada jalan.

Komatsu GD825A-2 dirancang khusus untuk beroperasi di medan kerja yang berat terutama pada pemeliharaan jalan di area pertambangan. Dengan operating weight 26 Ton, produk ini juga memiliki desain kabin egronomis sehingga akan menjamin keamanan dan kenyamanan bagi operator. Dengan menggunakan mesin S6D140E-2 berkekuatan tinggi dengan output 209 kW (280 HP) dan torsi terkuat. Mesin ini dirancang untuk mengurangi emisi (clean engine) dan dilengkapi dengan kinerja blade terbaik yang dapat berotasi dengan kecepatan tinggi dan dapat berganti dengan cepat. 

Produk ini menggunakan double-walled gooseneck, kopling circle drive slip, dan heavy duty differential. Selain itu, untuk lebih mendukung daya tahan kerja produk ini dilengkapi mesin diesel 4-tak, direct injection, turbocharged, water cooled S6D140E-2 diesel dengan 6 silinder in-line dan memiliki total pergerakan sekitar 15,24 L (140 mm).


Gambaran Umum

Daya yang dihasilkan oleh mesin diesel (1) pergi ke Transmisi HYDROSHIFT (3) melalui sambungan (2). Transmisi (3), dengan mekanisme roda gigi planet dan unit kontrol hidraulik digabungkan, memungkinkan pilihan mudah dari delapan kecepatan maju dan delapan kecepatan terbalik. Melalui poros penggerak (4) , daya ditransmisikan dari transmisi ke perjalanan terakhir (5) . Di sini , final drive (5) mengarahkan daya ke kanan dan kiri, dan daya ditransmisikan ke kiri dan drive tandem kanan (6) . Penggerak tandem (6) mentransmisikan daya ke roda oleh rantai dan mesin bergerak.
  1. Engine
  2. Joint
  3. HYDROSHIFT  transmission
  4. Drive shaft
  5. Final drive
  6. Tandem drive




Seperti yang ada di gambar tersebut, kita tahu bahwa untuk jenis transmisi menggunakan tipe Hydroshift secara sistem menganut Planetary Gear (Sun Gear, Carrier, dan Ring Gear). Untuk proses Reverse (Mundur) atau Forward (Maju), Motor Grader 825A-2 memiliki kemampuan speed F1 - F8 dan R1 - R8. Tentu hal itu dampak karena adanya penggunaan konstruksi planetary gear.

Share:

Kamis, 31 Maret 2022

Pengertian Fuel serta Fungsinya di kendaraan Tambang


Apa itu fuel dan fungsinya dalam kendaraan tambang - Fuel adalah salah satu group dari oil yang didapatkan dari refining crude oil pada suatu titik didih tertentu. Ketika crude oil dipanaskan, komponen–komponen yang mempunyai titik didih rendah menguap terlebih dahulu, diikuti berurutan oleh komponen–komponen yang berikutnya sesuai titik didihnya. Gambar di bawah menunjukkan suatu proses refining crude oil secara garis besar.  Di bagian dalam tower fractionating berisi rak–rak dengan tingkatan–tingkatan berbeda.

Crude oil dituangkan dari atas tower fractionating, dan dipanaskan dari bawah.  Bila proses ini berlangsung, temperatur pada bagian atas dari tower fractionating lebih rendah daripada temperatur di bagian dasar.  Sehingga pada rak bagian atas dari tower fractionating, komponen – komponen yang mempunyai titik didih rendah (komponen–komponen yang mudah menguap) menguap lebih dulu, dan komponen–komponen sisanya mengalir turun ke rak di bagian bawah berikutnya. 

Komponen–komponen crude oil yang mengalir turun ke–rak berikutnya menguap pada temperatur penguapan baru, dan komponen–komponen sisanya terus mengalir turun ke–rak berikutnya. Dengan cara demikian, selagi crude oil mengalir dari atas tower fractionating ke dasar, komponen–komponen dengan titik didih rendah berurutan menguap.  Oil yang diuapkan nantinya akan dikelompokkan pada setiap tingkatan, dan kemudian proses pendingin untuk mendapatkan jenis–jenis fuel oil.

Kerosene

Kerosene adalah bahan bakar dengan rentang titik didih dari 170 C sampai 250 C, dan digunakan untuk bahan bakar pesawat udara.  Jika kerosene digunakan sebagai bahan bakar engine diesel, akan terjadi problem–problem sebagai berikut ini :

  • Fuel bekerja melumasi bagian–bagian dari sistem fuel yang bergesekan, seperti plunger dalam pompa injeksi atau injector nozzle.  Akan tetapi, kerosene mempunyai viscosity rendah, sehinggai tidak dapat melumasi bagian–bagian bergesekan secara sempurna.  Ini berarti bahwa oil film hilang dan terjadi keausan yang abnormal atau kerusakan.
  • Dibandingkan dengan diesel fuel (light / heavy), output power dengan menggunakan kerosene turun 5 ~ 10%.  Injeksi fuel pada engine diesel, yang dikontrol adalah volume fuel.  Kerosene mempunyai suatu pembangkit panas yang besar per satuan beratnya, tetapi berat persatuan volume (specific gravity / berat jenis) adalah rendah, sehingga sebagai akibatnya, jumlah energi panas per satuan volume menjadi turun.

Light Diesel Oil

Fuel ini adalah bahan bakar dengan rentang titik didih dari 240 C sampai 350 C, dan di–distilasi setelah kerosine.  Dari semua jenis–jenis bahan bakar, minyak ini mempunyai sifat–sifat yang paling cocok untuk ignition, combustion, dan viscosity yang diperlukan oleh engine diesel high–speed yang kecil, sehingga hampir semua engine diesel high–speed, termasuk engine–engine untuk mesin–mesin konstruksi, menggunakan fuel (light diesel oil).

Heavy Diesel Oil

Fuel ini mengandung light diesel oil yang masih bercampur minyak residu (residual oil), dan rentang titik didihnya sama dengan light diesel oil.  Minyak diesel berat ini digunakan sebagai bahan bakar boiler (mesin uap), heating furnace (tungku pemanas), atau engine diesel medium–speed ukuran besar atau medium.  

Tetapi dibandingkan dengan fuel / light Diesel oil, heavy oil mempunyai problem–problem berikut, sehingga minyak ini hampir tidak pernah digunakan sebagai bahan bakar engine untuk diesel putaran tinggi (high–speed): 

  • Banyak mengandung pengotoran–pengotoran, sehingga sistem bahan bakar pada engine mudah menjadi buntu.
  • Mempunyai viscosity tinggi, sehingga partikel–partikel dari kabut minyak yang di injeksi dengan ukuran besar–besar, mengakibatkan pembakaran kurang sempurna (incomplete combustion) cenderung menghasilkan partikel–partikel carbon. Dengan demikian, bagian–bagian yang bergesekan mengalami keausan lebih cepat, dan exhaust gas berwarna hitam (black smoke).
  • Kandungan sulfur tinggi, sehingga lebih menambah keausan korosif.

Pertamina memasarkan BBM retail untuk sektor transportasi, rumah tangga dan nelayan melalui SPBU (Statiun Pengisian BBM Untuk Umum) yang tersebar di seluruh Indonesia.

Untuk pasar BBM retail, SPBU Pertamina menyediakan beberapa jenis bahan bakar:

Bahan bakar bermesin bensin

  1. Pertamax Racing

Merupakan bahan bakar kendaraan yang diakui federasi balap internasional, menjadikan mesin lebih responsive, lebih stabil, dan memiliki daya tahan yang tinggi, serta bersahabat dengan lingkungan. Pertamax Racing memiliki oktan minimal 100 yang khusus diperuntukkan bagi kendaraan balap dan kendaraan yang memiliki kompresi mesin lebih tinggi dari 13:1.

  1. Pertamax Turbo

Merupakan bahan bakar untuk kendaraan bermesin bensin yang dikembangkan bersama antara Pertamina dan Lamborghini yang dirancang untuk memenuhi persyaratan mesin berteknologi tinggi. Pertamax Turbo pertama kali diluncurkan di Belgia sebagai bahan bakar resmi pada Lamborghini Supertrofeo European Series pada 29 Juli 2016.

Pertamax turbo dikembangkan dengan formula yang disebut Ignition Boost Formula (IBF) dengan angka oktan 98, dan kadar sulfur rendah sehingga tidak merusak kualitas udara di sekitar kita. Saat ini, Pertamax Turbo menuju standard Euro IV.

Kelebihan dan manfaat Pertamax Turbo terhadap mesin :

  • Meningkatkan drivability kendaraan sehingga lincah bermanuver
  • Akselerasi mesin menjadi lebih bagus karena torsi yang dihasilkan lebih tinggi
  • Meningkatkan kecepatan maksimal (top speed) kendaraan
  • Peningkatan tenaga mesin kendaraan
  • Menyempurnakan pembakaran bahan bakar pada mesin
  1. Pertamax

Merupakan bahan bakar bensin dengan angka oktan minimal 92 berstandar international. Pertamax sangat direkomendasikan untuk digunakan pada kendaraan yang memiliki kompresi rasio 10:1 hingga 11:1 atau kendaraan berbahan bakar bensin yang menggunakan teknologi setara dengan Electronic Fuel Injection (EFI).

Dengan ecosave technology, Pertamax mampu membersihkan bagian dalam mesin (detergency), Pertamax juga dilengkapi dengan pelindung anti karat pada dinding tangki kendaraan, saluran bahan bakar dan ruang bakar mesin (corrotion inhibitor), serta mampu menjaga kemurnian bahan bakar dari campuran air sehingga pembakaran menjadi lebih sempurna (demulsifier).

  1. Pertalite

Merupakan bahan bakar gasoline yang memiliki angka oktan 90 serta berwarna hijau terang dan jernih ini sangat tepat digunakan oleh kendaraan dengan kompresi 9:1 hingga 10:1. Bahan bakar Pertalite memiliki angka oktan yang lebih tinggi daripada bahan bakar Premium 88 sehingga lebih tepat digunakan untuk kendaraan bermesin bensin yang saat ini beredar di Indonesia. Dengan tambahan additive, Pertalite mampu menempuh jarak yang lebih jauh dengan tetap memastikan kualitas dan harga yang terjangkau.

  1. Premium

Merupakan bahan bakar mesin bensin dengan angka oktan minimal 88 diproduksi sesuai dengan Keputusan Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi Np.3674/K24/DJM/2006 tanggal 17 Maret 2006 tentang Spesifikasi Bahan Bakar Minyak Jenis Bensin 88. Premium dapat digunakan pada kendaraan bermotor bensin dengan risiko kompresi rendah (dibawah 9:1).

 

Bahan bakar bermesin diesel

  1. Pertamina Dex

Merupakan bahan bakar diesel terbaik yang mampu menjadikan kinerja mesin lebih optimal, tangguh, dan bertenaga. Pertamina Dex dilengkapi dengan lubricity dananti foaming of gas.

Sangat disarankan untuk kendaraan diesel, terutama mesin diesel modern berteknologi Common Rail System yang memang membutuhkan bahan bakar prima dan berkualitas tinggi.

Dengan kandungan sulfurnya yang rendah (kurang dari 300 ppm) dan dengan angka cetane 53 serta telah memenuhi standar Euro 3, menjadikannya sejajar dengan bahan bakar diesel premium kelas dunia.

  1. Dexlite

Merupakan varian bahan bakar diesel terbaru dari Pertamina yang diluncurkan pada tanggal 15 April 2016. Dexlite, member terbaru dari Dex Series, memiliki angka cetane minimal 51 dan mengandung Sulfur maksimal 1200 ppm. Dexlite sangat cocok bagi Anda yang menginginkan bahan bakar diesel yang bertenaga untuk mobil diesel Anda namun dengan harga yang terjangkau.

  1. Solar

Merupakan bahan bakar diesel dengan angka cetane 48 sesuai untuk kendaraan bermesin diesel dengan teknologi lama dengan kandungan sulfur 2500 ppm. Umumnya kendaraan ini dipakai untuk angkutan umum seperti bus dalam kota. Untuk kendaraan pribadi berbahan bakar diesel dapat menggunakan produk Dexlite dan Pertamina Dex.

Karakteristik utama yang mempengaruhi kerja dan performance engine adalah sebagai berikut :

Specific Gravity
Viscosity dan Density
Destilation
Final Boiling Point
Kandungan Sulfur
Pour Point
Kandungan Karbon Residu
Cetane Number
Kandungan Abu
Kandungan Air

Specific Gravity

Penentuan Specific gravity / berat jenis minyak ( crude oil ) dilakukan dengan alat hydrometer, dimana penunjuk specific gravity dapat dibaca langsung pada alat. Untuk temperatur yang lebih dari 60 ºF, perlu dilakukan koreksi dengan menggunakan chart yang ada. Kualitas dari minyak (minyak berat maupun minyak ringan) ditentukan salah satunya oleh specific gravity. Temperatur minyak mentah juga dapat mempengaruhi viskositas atau kekentalan minyak tersebut. Hal ini yang dijadikan dasar perlunya diadakan koreksi terhadap temperatur standart 60 ºF.

Viscosity dan Density

Viscosity dan density secara langsung dikaitkan dengan performance engine, emissions dan umur engine.  Viscosity dan density rendah mengurangi output power, karena fuel juga arus berfungsi sebagai pelumas terhadap komponen–komponen fuel system. Jika kinematic viscosity lebih rendah daripada 1.4 cSt akan mempercepat kerusakan (scuffing dan seizure) pada pompa injeksi, injector, dll.

Viskositas adalah kemampuan suatu fluida dari crude oil (minyak mentah) untuk dapat mengalir.  Secara garis besar pengertian viskositas adalah Sifat fluida yang diberikannya tahanan tegangan geser oleh fluida tersebut dan viscosity biasa diterima sebagai sifat “kekentalan cairan (fluida)”. Viskositas menggambarkan penolakan dalam fluida kepada aliran dan dapat dipikir sebagai sebuah cara untuk mengukur gesekan fluida. Gaya tarik menarik antarmolekul yang besar dalam cairan menghasilkan viskositas yang tinggi. Koefisien viskositas didefinisikan sebagai hambatan pada aliran cairan. Gas juga memiliki viskositas, tetapi nilainya sangat kecil.

Dalam kasus tertentu viskositas gas memiliki peran penting.misalnya viskositas kondensat, Aviation Gas, dll. Perbedaan viskositas gas dan viskositas cairan (minyak)  yaitu viskositas gas meningkat dengan  naiknya suhu (Temperature) , sedangkan viskositas cairan (minyak) berkurang dengan naiknya suhu. Karena cairan dengan molekul yang jauh lebih rapat dari pada gas, mempunyai gaya kohesi yang jauh lebih besar dari pada gas.

Faktor yang mempengaruhi Viskositas minyak yaitu temperature, konsentrasi, pressure, dan berat molekul. Viscosity terbagi menjadi Viskositas Kinematik (Kinematic Viscosity) yang merupakan viskositas yang dipengaruhi oleh gaya gravitasi dan Viskositas Dinamik (Dynamic Viscosity)merupakan viskositas yang tidak dipengaruhi oleh gaya gravitasi.

Interval viscosity dan density yang dianjurkan adalah:

  •  Viscosity :  1.5cST – 4.5 cSt pada 40 C
  •  Density   :   810 – 860 kg/m3 pada 15 C

Densitas minyak ( density ) adalah massa persatuan volume pada suhu terterntu atau dikenal juga dengan perbandingan massa minyak dengan volume pada kondisi tekanan dan temperatur tertentu. Selain density, salah satu sifat minyak bumi yang penting dan mempunyai nilai perdagangan adalah specific gravity (SG). Density = Berat jenis, Berat jenis adalah salah satu sifat fisika hidrokarbon yang dalam Teknik Perminyakan umumnya dinyatakan dalam Specific Gravity (SG) atau dengan ºAPI.

Share:

Rabu, 09 Februari 2022

Definisi Oil dan fungsinya dalam kegiatan pertambangan

Definisi Oil dan fungsinya dalam kegiatan pertambangan - Oli adalah salah satu komponen penting dalam kendaraan karena memiliki banyak fungsi yang menunjang fungsi komponen lainnya. Oli tidak hanya berfungsi sebagai pelumas, tetapi juga sebagai pelindung komponen dan pendingin agar mobil tidak mudah mengalami overheat.

 
 

FUNGSI OLI 

  1. Cooling (pendingin), membuang panas dari piston, liner, dll.
  2. Lubrication  (pelumas), mengurangi gesekan (anti wear).
  3. Anti corrosion (pencegah korosi), melindungi dari pengaruh senyawa sulfur dan oksidasi.
  4. Gas sealing (penyekat gas), mencegah kebocoran gas lewat antara ring piston dan liner.
  5. Cleaning (pembersih), membersihkan deposit karbon dan lumpur.
  6. Transmit Energy, meneruskan energi dari sumber tempat yang lebih tinggi menuju ke tempat yang lebih rendah.

Berikut contoh sirkulasi pelumasan oli pada engine SA6D140-1 :

1. Oil pan
2. Oil strainer
3. Oil pump
4. Main relief valve
5. Oil cooler
6. Thermostat
7. Regulator valve
8. Valve adapter
9. Oil
10. Safety valve
11. Crankshaft Filter
12. Piston cooling nozzle
13. Piston
14. Camshaft
15. Cam follower
16. Rocker arm
17. Intake and exhaust valve
18. Timing gears
19. Turbocharger (S6D140, SA6D140, SAA6D140)
20. Fuel injection pump

W: Cooling water

Komposisi Dasar Oli

Base oil terdiri dari suatu campuran senyawa–senyawa hydrocarbon dengan bermacam–macam  komposisi. Senyawa hydrocarbon diklasifikasikan kedalam paraffinic, naphtenic, dan aromatic hydrocarbon. Karena paraffinic hydrocarbon mempunyai karakteristik kekentalan (viscosity) yang terbaik, base oil yang  mengandung kaya paraffinic secara umum digunakan untuk oli pelumasan.


 

Komposisi Additive

Minyak–minyak pelumas untuk engine, gear, dan hydraulic oil di produksi dengan menambahkan beberapa paket additive yang berlainan kedalam “base oil”.  Tipe additive ditunjukan seperti dalam tabel berikut.  Para supplier (pabrik) oli mengembangkan oli–oli aslinya dengan perpaduan tipe–tipe additive yang berlainan atau dengan melakukan bermacam–macam metode penyulingan base oil.  Sehingga ada beberapa perbedaan untuk setiap oli yang diproduksi (merek oli). Berikut ini merupakan jenis additive pada oli :

Gambar jenis oli sesuai dengan additive-nya  

Jenis Additive

Kinerja

Mekanisme

Detergents :

Calcium Sulphonate,

Magnesium Sulphonate,

Clacium Phenate,

Magnesium Phenate, etc.

 

Detergency

 

Sejenis sabun, additive ini membersihkan dan melarutkan jelaga (soot), pernis (lacquer), dan partikel–partikel keausan pada temperatur tinggi, sehingga additive ini mencegah ring piston melekat (sticking).

 

Acid neutralization

 

Asam sulfat dan asam organik yang ditimbulkan karena pembakaran fuel atau oksidasi oli, menyebabkan korosi pada metal.  Sifat alkali dari additve–additive ini dapat menetralkan asam dan mencegah asam.

 

Oxidation inhibitor,

Antiwear

 

Oxidation inhibitor

 

Oksidasi oli menghasilkan lumput (sludge) dan akan menyebabkan kenaikan viscosity.  Additive ini menguraikan oksida–oksida dan mencegah oksidasi oil. Selanjutnya, menahan timbulnya resin, varnish, dan sludge.

 

Antiwear

 

 

Sulfur, phosphorus, dan zink, yang terkandung didalam ZnDTP, mencegah kerusakan dan keausan metal.

 

Dispersants, succinimide

 

Dispersancy

 

 

Additive ini memiliki kesamaan struktur kimia dengan deterjen di rumah tangga.  Ini dapat melarutkan sludge di dalam oli pada temperatur rendah.

 

VI improver: OCP (Olefin

Copolymer)

 

Improvement of

viscosity index

 

 

 

OCP menaikan viscosity pada temperatur tinggi. Kemudian, OCP mencegah kerusakan metal engine dan mengurangi konsumsi oil.

 

Silicon oil: Antifoam agent

 

Antifoam

 

Adanya foam pada oli akan mengakibatkan cavitation dan kerusakan oil film. Sejumlah bagian kecil silicon dapat memecah gelembung dan foam.

 

Extreme pressure additive 

(EP agent)

 

Load–carrying

capacity

 

 

Gabungan phosphor dan sulfur biasanya digunakan pada gear oil sebagai extreme pressure additive. ZnDTP yang digunakan pada oil engine juga merupakan additive extreme pressure.  Dibawah kondisi beban gesek berat, EP agents mengurai pada permukaan metal dan membentuk besi sulfida dan besi posfat. Kedua hasil senyawa ini dapat mengurangi gesekan dan mencegah kerusakan.

Share:
Diberdayakan oleh Blogger.

Label

My Profil

Foto saya
Nama saya Ahmad, saya berasal dari Ngadiluwih Kabupaten Kediri Jawa Timur. Saya suka dengan kegiatan baru yang bermanfaat dan menunjang karir kedepannya.

Follow Me

Total Tayangan Halaman

Labels