Kamis, 31 Maret 2022

Pengertian Fuel serta Fungsinya di kendaraan Tambang


Apa itu fuel dan fungsinya dalam kendaraan tambang - Fuel adalah salah satu group dari oil yang didapatkan dari refining crude oil pada suatu titik didih tertentu. Ketika crude oil dipanaskan, komponen–komponen yang mempunyai titik didih rendah menguap terlebih dahulu, diikuti berurutan oleh komponen–komponen yang berikutnya sesuai titik didihnya. Gambar di bawah menunjukkan suatu proses refining crude oil secara garis besar.  Di bagian dalam tower fractionating berisi rak–rak dengan tingkatan–tingkatan berbeda.

Crude oil dituangkan dari atas tower fractionating, dan dipanaskan dari bawah.  Bila proses ini berlangsung, temperatur pada bagian atas dari tower fractionating lebih rendah daripada temperatur di bagian dasar.  Sehingga pada rak bagian atas dari tower fractionating, komponen – komponen yang mempunyai titik didih rendah (komponen–komponen yang mudah menguap) menguap lebih dulu, dan komponen–komponen sisanya mengalir turun ke rak di bagian bawah berikutnya. 

Komponen–komponen crude oil yang mengalir turun ke–rak berikutnya menguap pada temperatur penguapan baru, dan komponen–komponen sisanya terus mengalir turun ke–rak berikutnya. Dengan cara demikian, selagi crude oil mengalir dari atas tower fractionating ke dasar, komponen–komponen dengan titik didih rendah berurutan menguap.  Oil yang diuapkan nantinya akan dikelompokkan pada setiap tingkatan, dan kemudian proses pendingin untuk mendapatkan jenis–jenis fuel oil.

Kerosene

Kerosene adalah bahan bakar dengan rentang titik didih dari 170 C sampai 250 C, dan digunakan untuk bahan bakar pesawat udara.  Jika kerosene digunakan sebagai bahan bakar engine diesel, akan terjadi problem–problem sebagai berikut ini :

  • Fuel bekerja melumasi bagian–bagian dari sistem fuel yang bergesekan, seperti plunger dalam pompa injeksi atau injector nozzle.  Akan tetapi, kerosene mempunyai viscosity rendah, sehinggai tidak dapat melumasi bagian–bagian bergesekan secara sempurna.  Ini berarti bahwa oil film hilang dan terjadi keausan yang abnormal atau kerusakan.
  • Dibandingkan dengan diesel fuel (light / heavy), output power dengan menggunakan kerosene turun 5 ~ 10%.  Injeksi fuel pada engine diesel, yang dikontrol adalah volume fuel.  Kerosene mempunyai suatu pembangkit panas yang besar per satuan beratnya, tetapi berat persatuan volume (specific gravity / berat jenis) adalah rendah, sehingga sebagai akibatnya, jumlah energi panas per satuan volume menjadi turun.

Light Diesel Oil

Fuel ini adalah bahan bakar dengan rentang titik didih dari 240 C sampai 350 C, dan di–distilasi setelah kerosine.  Dari semua jenis–jenis bahan bakar, minyak ini mempunyai sifat–sifat yang paling cocok untuk ignition, combustion, dan viscosity yang diperlukan oleh engine diesel high–speed yang kecil, sehingga hampir semua engine diesel high–speed, termasuk engine–engine untuk mesin–mesin konstruksi, menggunakan fuel (light diesel oil).

Heavy Diesel Oil

Fuel ini mengandung light diesel oil yang masih bercampur minyak residu (residual oil), dan rentang titik didihnya sama dengan light diesel oil.  Minyak diesel berat ini digunakan sebagai bahan bakar boiler (mesin uap), heating furnace (tungku pemanas), atau engine diesel medium–speed ukuran besar atau medium.  

Tetapi dibandingkan dengan fuel / light Diesel oil, heavy oil mempunyai problem–problem berikut, sehingga minyak ini hampir tidak pernah digunakan sebagai bahan bakar engine untuk diesel putaran tinggi (high–speed): 

  • Banyak mengandung pengotoran–pengotoran, sehingga sistem bahan bakar pada engine mudah menjadi buntu.
  • Mempunyai viscosity tinggi, sehingga partikel–partikel dari kabut minyak yang di injeksi dengan ukuran besar–besar, mengakibatkan pembakaran kurang sempurna (incomplete combustion) cenderung menghasilkan partikel–partikel carbon. Dengan demikian, bagian–bagian yang bergesekan mengalami keausan lebih cepat, dan exhaust gas berwarna hitam (black smoke).
  • Kandungan sulfur tinggi, sehingga lebih menambah keausan korosif.

Pertamina memasarkan BBM retail untuk sektor transportasi, rumah tangga dan nelayan melalui SPBU (Statiun Pengisian BBM Untuk Umum) yang tersebar di seluruh Indonesia.

Untuk pasar BBM retail, SPBU Pertamina menyediakan beberapa jenis bahan bakar:

Bahan bakar bermesin bensin

  1. Pertamax Racing

Merupakan bahan bakar kendaraan yang diakui federasi balap internasional, menjadikan mesin lebih responsive, lebih stabil, dan memiliki daya tahan yang tinggi, serta bersahabat dengan lingkungan. Pertamax Racing memiliki oktan minimal 100 yang khusus diperuntukkan bagi kendaraan balap dan kendaraan yang memiliki kompresi mesin lebih tinggi dari 13:1.

  1. Pertamax Turbo

Merupakan bahan bakar untuk kendaraan bermesin bensin yang dikembangkan bersama antara Pertamina dan Lamborghini yang dirancang untuk memenuhi persyaratan mesin berteknologi tinggi. Pertamax Turbo pertama kali diluncurkan di Belgia sebagai bahan bakar resmi pada Lamborghini Supertrofeo European Series pada 29 Juli 2016.

Pertamax turbo dikembangkan dengan formula yang disebut Ignition Boost Formula (IBF) dengan angka oktan 98, dan kadar sulfur rendah sehingga tidak merusak kualitas udara di sekitar kita. Saat ini, Pertamax Turbo menuju standard Euro IV.

Kelebihan dan manfaat Pertamax Turbo terhadap mesin :

  • Meningkatkan drivability kendaraan sehingga lincah bermanuver
  • Akselerasi mesin menjadi lebih bagus karena torsi yang dihasilkan lebih tinggi
  • Meningkatkan kecepatan maksimal (top speed) kendaraan
  • Peningkatan tenaga mesin kendaraan
  • Menyempurnakan pembakaran bahan bakar pada mesin
  1. Pertamax

Merupakan bahan bakar bensin dengan angka oktan minimal 92 berstandar international. Pertamax sangat direkomendasikan untuk digunakan pada kendaraan yang memiliki kompresi rasio 10:1 hingga 11:1 atau kendaraan berbahan bakar bensin yang menggunakan teknologi setara dengan Electronic Fuel Injection (EFI).

Dengan ecosave technology, Pertamax mampu membersihkan bagian dalam mesin (detergency), Pertamax juga dilengkapi dengan pelindung anti karat pada dinding tangki kendaraan, saluran bahan bakar dan ruang bakar mesin (corrotion inhibitor), serta mampu menjaga kemurnian bahan bakar dari campuran air sehingga pembakaran menjadi lebih sempurna (demulsifier).

  1. Pertalite

Merupakan bahan bakar gasoline yang memiliki angka oktan 90 serta berwarna hijau terang dan jernih ini sangat tepat digunakan oleh kendaraan dengan kompresi 9:1 hingga 10:1. Bahan bakar Pertalite memiliki angka oktan yang lebih tinggi daripada bahan bakar Premium 88 sehingga lebih tepat digunakan untuk kendaraan bermesin bensin yang saat ini beredar di Indonesia. Dengan tambahan additive, Pertalite mampu menempuh jarak yang lebih jauh dengan tetap memastikan kualitas dan harga yang terjangkau.

  1. Premium

Merupakan bahan bakar mesin bensin dengan angka oktan minimal 88 diproduksi sesuai dengan Keputusan Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi Np.3674/K24/DJM/2006 tanggal 17 Maret 2006 tentang Spesifikasi Bahan Bakar Minyak Jenis Bensin 88. Premium dapat digunakan pada kendaraan bermotor bensin dengan risiko kompresi rendah (dibawah 9:1).

 

Bahan bakar bermesin diesel

  1. Pertamina Dex

Merupakan bahan bakar diesel terbaik yang mampu menjadikan kinerja mesin lebih optimal, tangguh, dan bertenaga. Pertamina Dex dilengkapi dengan lubricity dananti foaming of gas.

Sangat disarankan untuk kendaraan diesel, terutama mesin diesel modern berteknologi Common Rail System yang memang membutuhkan bahan bakar prima dan berkualitas tinggi.

Dengan kandungan sulfurnya yang rendah (kurang dari 300 ppm) dan dengan angka cetane 53 serta telah memenuhi standar Euro 3, menjadikannya sejajar dengan bahan bakar diesel premium kelas dunia.

  1. Dexlite

Merupakan varian bahan bakar diesel terbaru dari Pertamina yang diluncurkan pada tanggal 15 April 2016. Dexlite, member terbaru dari Dex Series, memiliki angka cetane minimal 51 dan mengandung Sulfur maksimal 1200 ppm. Dexlite sangat cocok bagi Anda yang menginginkan bahan bakar diesel yang bertenaga untuk mobil diesel Anda namun dengan harga yang terjangkau.

  1. Solar

Merupakan bahan bakar diesel dengan angka cetane 48 sesuai untuk kendaraan bermesin diesel dengan teknologi lama dengan kandungan sulfur 2500 ppm. Umumnya kendaraan ini dipakai untuk angkutan umum seperti bus dalam kota. Untuk kendaraan pribadi berbahan bakar diesel dapat menggunakan produk Dexlite dan Pertamina Dex.

Karakteristik utama yang mempengaruhi kerja dan performance engine adalah sebagai berikut :

Specific Gravity
Viscosity dan Density
Destilation
Final Boiling Point
Kandungan Sulfur
Pour Point
Kandungan Karbon Residu
Cetane Number
Kandungan Abu
Kandungan Air

Specific Gravity

Penentuan Specific gravity / berat jenis minyak ( crude oil ) dilakukan dengan alat hydrometer, dimana penunjuk specific gravity dapat dibaca langsung pada alat. Untuk temperatur yang lebih dari 60 ºF, perlu dilakukan koreksi dengan menggunakan chart yang ada. Kualitas dari minyak (minyak berat maupun minyak ringan) ditentukan salah satunya oleh specific gravity. Temperatur minyak mentah juga dapat mempengaruhi viskositas atau kekentalan minyak tersebut. Hal ini yang dijadikan dasar perlunya diadakan koreksi terhadap temperatur standart 60 ºF.

Viscosity dan Density

Viscosity dan density secara langsung dikaitkan dengan performance engine, emissions dan umur engine.  Viscosity dan density rendah mengurangi output power, karena fuel juga arus berfungsi sebagai pelumas terhadap komponen–komponen fuel system. Jika kinematic viscosity lebih rendah daripada 1.4 cSt akan mempercepat kerusakan (scuffing dan seizure) pada pompa injeksi, injector, dll.

Viskositas adalah kemampuan suatu fluida dari crude oil (minyak mentah) untuk dapat mengalir.  Secara garis besar pengertian viskositas adalah Sifat fluida yang diberikannya tahanan tegangan geser oleh fluida tersebut dan viscosity biasa diterima sebagai sifat “kekentalan cairan (fluida)”. Viskositas menggambarkan penolakan dalam fluida kepada aliran dan dapat dipikir sebagai sebuah cara untuk mengukur gesekan fluida. Gaya tarik menarik antarmolekul yang besar dalam cairan menghasilkan viskositas yang tinggi. Koefisien viskositas didefinisikan sebagai hambatan pada aliran cairan. Gas juga memiliki viskositas, tetapi nilainya sangat kecil.

Dalam kasus tertentu viskositas gas memiliki peran penting.misalnya viskositas kondensat, Aviation Gas, dll. Perbedaan viskositas gas dan viskositas cairan (minyak)  yaitu viskositas gas meningkat dengan  naiknya suhu (Temperature) , sedangkan viskositas cairan (minyak) berkurang dengan naiknya suhu. Karena cairan dengan molekul yang jauh lebih rapat dari pada gas, mempunyai gaya kohesi yang jauh lebih besar dari pada gas.

Faktor yang mempengaruhi Viskositas minyak yaitu temperature, konsentrasi, pressure, dan berat molekul. Viscosity terbagi menjadi Viskositas Kinematik (Kinematic Viscosity) yang merupakan viskositas yang dipengaruhi oleh gaya gravitasi dan Viskositas Dinamik (Dynamic Viscosity)merupakan viskositas yang tidak dipengaruhi oleh gaya gravitasi.

Interval viscosity dan density yang dianjurkan adalah:

  •  Viscosity :  1.5cST – 4.5 cSt pada 40 C
  •  Density   :   810 – 860 kg/m3 pada 15 C

Densitas minyak ( density ) adalah massa persatuan volume pada suhu terterntu atau dikenal juga dengan perbandingan massa minyak dengan volume pada kondisi tekanan dan temperatur tertentu. Selain density, salah satu sifat minyak bumi yang penting dan mempunyai nilai perdagangan adalah specific gravity (SG). Density = Berat jenis, Berat jenis adalah salah satu sifat fisika hidrokarbon yang dalam Teknik Perminyakan umumnya dinyatakan dalam Specific Gravity (SG) atau dengan ºAPI.

Share:
Diberdayakan oleh Blogger.

Label

My Profil

Foto saya
Nama saya Ahmad, saya berasal dari Ngadiluwih Kabupaten Kediri Jawa Timur. Saya suka dengan kegiatan baru yang bermanfaat dan menunjang karir kedepannya.

Follow Me

Total Tayangan Halaman

Labels